Irama langkahnya pekat pada memoriku
Meskipun jejak-jejaknya lebih nyata pada permukaan yang basah, kena hujan
Kakaknda...
Dia menyukai alunan melodi hujan
senang beriak tawa, gelegar bahagia saat rinai mata air itu turun
Meski seusainya belum tentu pelangi muncul, namun Kakaknda tetap bahagia
Masih ingat...
Saat aku membetulkan setiap langkahnya yang begitu ketakutan
Menuntun kemana kehendaknya pergi
Dialah kakaknda kami, penuh cerita dalam sajaknya
_______________.......
Setiap pergantian masa, Kakaknda selalu ribut dicarikan adik baru
Bila egoku terus menanyakan, "Tak cukupkah kehadiranku menjadi warna baginya?".
"Adik sudah dewasa, aku masih mau bermain (bersama rinai hujan)", begitu katanya
aku semakin dibuatnya membisu...
"Adik... carikan aku adik baru! aku berjanji akan tetap menyayangimu, percayalah", begitu rengeknya.
sungguh heran... berhadapan dengan Kakaknda berarti aku menerima satu ilmu pelajaran sabar darinya
"Jangan naif Adik, aku ingin membiarkan kedewasaanmu tumbuh tanpa halangan dariku"
"baiklah"
"senyumlah Adik"
meski dipaksakan akhirnya :)
______________.........
(dalam masa yang baru)
"Aku telah mendapatkan seorang Adik"
"Benarkah?"
"Ya"
"kamu sekarang sudah dewasa, sudah jadi Ibu Guru"
"Belum, Kak..."
"tapi kamu Ibu Guru, Ibu Guru!"
"terserah"
"Aku punya hadiah untukmu.."
"Apa itu?"
;merogoh tasnya yang merah jambu, "Aku lupa"
"selalu saja begitu"
"maaf ya Bu Guru..hehehe"
"hehehehe"
_________.....
"Menjadi guru itu sulit, kamu harus berhati-hati... salah sedikit bisa memberikan efek yang luar biasa untuk anak didikmu kelak sampai ia dewasa nanti, dan itu fatal!", Kakaknda serius berkata
"iya aku tahu, sepertimu?"
"iya, masa laluku terlalu membekas untukku... kamu sudah dewasa adik!"
"kakak juga dewasa", kali ini aku menimpal
_________......
terlalu banyak cengkarama kami
waktu yang telah membawa kami pada kenyataan, bahwa kedewasaanku dan Kakaknda jelas berbeda
"masih saja suka main hujan", jengkelku
"selamanya"
"kalau begitu selamanya juga Kakak harus terus berjuang! tanggung... sudah sejauh ini kakak berusaha!"
_________....
mengenai malam tadi. saat pesan Kakaknda sampai di layar ponselku; kini akan kurungkai dalam sebuah sajak yang kalah indah dengan kebersamaan kita.
"JANGAN MAU BERHENTI BERJUANG KAKAKNDA..."
.............................................................
Aku tak peduli Kakaknda bagaimana, bagiku Kakaknda selamanya...
SELAMANYA.... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar