Oleh: Ayuningtyas Kiswandari
Berakhir sudah! Hari telah gelap
Sayap-sayap mentari kembali disembunyikan oleh selimut malam
Ya, dengan selimut malam!
Bercahaya bulan, berhiaskan bintang
Menutup hariku tanpa kenal izin
Bahkan seperti hari ini
Semua yang ku jalani tak ada yang tersembunyi oleh siang
Bahkan hingga malam ingin pula turun tangan
Sudahlah! Hal yang seharusnya aku kejar esok tak perlu kau pikirkan
Sekarang hanya ada aku dan dia
Berdiri renta membawa derai luka
Ditinggal anak tercinta, pergi membina surganya masing-masing
Setiap luka yang kurasa tak ingin diketahui mu
Karena aku tahu dirimu menanggung beban jua
Tapi ingatlah! Setiap duka dan tawa mu ada ukiran keringat ku
Tengoklah aku sekedip saja
Hingga ku harap kau merasakan senjanya usia ku
Tutuplah kedua tangan mu setelah mengamininya
Aku tak hanya butuh tengadah tangan mu
Berisikan pengharapan atas kebahagiaan ku
Berisikan cahaya bagi catatan perjalanan ku
Dengarlah sayangku!
Aku masih di alam bersama denganmu
Sudah tentu lebih mengkhawatirkan usiaku dari usiamu
Lebih mudah bagiNya memindahkan nomor alam berbeda untukku
Jiwa mu masih lebih bersih dariku
Tatapanmu masih jelas dari pada diriku
Kekuatanmu? janganlah ditanya
Jelas!
Aku jauh lemahnya dari pada mu
Cukuplah! Hanya ragamu yang ku ingin
Hanya sekali
Sekali saja
Keesokannya?
Terserah!
Aku ingin kamu ada, sayang
Mengusap air mataku dengan jari lentikmu
Melihat guratan kulit ku dengan matamu
Menjawab setiap kekhawatiran ku dengan jiwa mu
Melukis senyumku dengan fikiran tajam mu
Menuntunku mengucap kebaikan demi kehidupanku kelak
Tak bisakah kau sebentar menengokku?
Merangkai kata indah bersama denganku
Seperti waktu silam
Kau duduk dipangkuan ku
Menceritakan hal terindah yang kau alami sepanjang hidup mu
Rindu aku ingin sepertimu dulu ketika dipangkuan ku
Tapi mustahil adanya
Kini aku tinggal menunggu
Entah menunggu apa dan siapa?
Aku menunggu dirimu
Dan menunggu tepian hidupku
Jika belum jua kau datang
Tak apa
Diriku sudah pasrah, tepatnya ikhlas
Asal doamu selalu disampingku
Tanpa kenal waktu
Ku harap kau lebih dari itu
Sayap-sayap mentari kembali disembunyikan oleh selimut malam
Ya, dengan selimut malam!
Bercahaya bulan, berhiaskan bintang
Menutup hariku tanpa kenal izin
Bahkan seperti hari ini
Semua yang ku jalani tak ada yang tersembunyi oleh siang
Bahkan hingga malam ingin pula turun tangan
Sudahlah! Hal yang seharusnya aku kejar esok tak perlu kau pikirkan
Sekarang hanya ada aku dan dia
Berdiri renta membawa derai luka
Ditinggal anak tercinta, pergi membina surganya masing-masing
Setiap luka yang kurasa tak ingin diketahui mu
Karena aku tahu dirimu menanggung beban jua
Tapi ingatlah! Setiap duka dan tawa mu ada ukiran keringat ku
Tengoklah aku sekedip saja
Hingga ku harap kau merasakan senjanya usia ku
Tutuplah kedua tangan mu setelah mengamininya
Aku tak hanya butuh tengadah tangan mu
Berisikan pengharapan atas kebahagiaan ku
Berisikan cahaya bagi catatan perjalanan ku
Dengarlah sayangku!
Aku masih di alam bersama denganmu
Sudah tentu lebih mengkhawatirkan usiaku dari usiamu
Lebih mudah bagiNya memindahkan nomor alam berbeda untukku
Jiwa mu masih lebih bersih dariku
Tatapanmu masih jelas dari pada diriku
Kekuatanmu? janganlah ditanya
Jelas!
Aku jauh lemahnya dari pada mu
Cukuplah! Hanya ragamu yang ku ingin
Hanya sekali
Sekali saja
Keesokannya?
Terserah!
Aku ingin kamu ada, sayang
Mengusap air mataku dengan jari lentikmu
Melihat guratan kulit ku dengan matamu
Menjawab setiap kekhawatiran ku dengan jiwa mu
Melukis senyumku dengan fikiran tajam mu
Menuntunku mengucap kebaikan demi kehidupanku kelak
Tak bisakah kau sebentar menengokku?
Merangkai kata indah bersama denganku
Seperti waktu silam
Kau duduk dipangkuan ku
Menceritakan hal terindah yang kau alami sepanjang hidup mu
Rindu aku ingin sepertimu dulu ketika dipangkuan ku
Tapi mustahil adanya
Kini aku tinggal menunggu
Entah menunggu apa dan siapa?
Aku menunggu dirimu
Dan menunggu tepian hidupku
Jika belum jua kau datang
Tak apa
Diriku sudah pasrah, tepatnya ikhlas
Asal doamu selalu disampingku
Tanpa kenal waktu
Ku harap kau lebih dari itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar