Oleh: Ayuningtyas Kiswandari
Ambilah pelajaran dan hikmah dari setiap kejadian yang ada disekitar kita, memang begitulah hakikatnya sebuah kehidupan. Kejadian itu salah satunya dapat kita peroleh dari sebuah kegiatan yang awalnya hanya untuk santai-santai saja, misal pada saat kita menonton acara televisi. Ya, inilah yang terjadi pada saya, maksud hati hanya iseng-iseng saja menyalakan televisi dan menonton berita di bulan Mei ini, rasanya tidak asing llagi ini bulannya pendidikan. Pendidikan yang saya bicarakan disini hanya payung kecilnya saja. Hasil reportase memberitakan seorang siswi SMP Negeri 1 Karanganyar, Kebumen menjadi peraih nilai UN terbaik se-nasional. Kebanggaan sudah tentu dirasakan kedua orangtua, guru, teman-teman, dan Fitriana (nama siswi tersebut). Disaat anak-anak yang lain dihinggapi rasa kegugupan serta ketakutan yang berlebih menghadapi Ujian Nasional justru Fitriana mengaku santai saja.
Tentunya kita semua bertanya apa yang membuat Fitriana tidak gugup seperti teman-teman yang lainnya. Kunci jawaban pertanyaan kita cuma satu yaitu MEMBACA. Tepat sekali, yang membedakan Fitriana dengan anak-anak yang lain adalah intensitasnya yang lebih dekat dengan aktivitas membaca. Alhasil nilai yang dicapai dari empat mata pelajaran hampir sempurna yakni 39,8 atau rata rata mendapatkan 9,95. Bahasa Indonesia mendapatkan nilai 10, Matematika 10, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memperoleh 10. Hanya Bahasa Inggris yang mendapat 9,8.
Sekali lagi, ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan khususnya bagi saya sendiri (penulis) untuk mulai mengaktifkan kembali gerakan membaca. Mari kita bangun budaya membaca. SELAMAT MEMBACA, MAKA KESUKSESANMU ADA DI DEPAN MATA!.
Ambilah pelajaran dan hikmah dari setiap kejadian yang ada disekitar kita, memang begitulah hakikatnya sebuah kehidupan. Kejadian itu salah satunya dapat kita peroleh dari sebuah kegiatan yang awalnya hanya untuk santai-santai saja, misal pada saat kita menonton acara televisi. Ya, inilah yang terjadi pada saya, maksud hati hanya iseng-iseng saja menyalakan televisi dan menonton berita di bulan Mei ini, rasanya tidak asing llagi ini bulannya pendidikan. Pendidikan yang saya bicarakan disini hanya payung kecilnya saja. Hasil reportase memberitakan seorang siswi SMP Negeri 1 Karanganyar, Kebumen menjadi peraih nilai UN terbaik se-nasional. Kebanggaan sudah tentu dirasakan kedua orangtua, guru, teman-teman, dan Fitriana (nama siswi tersebut). Disaat anak-anak yang lain dihinggapi rasa kegugupan serta ketakutan yang berlebih menghadapi Ujian Nasional justru Fitriana mengaku santai saja.
Tentunya kita semua bertanya apa yang membuat Fitriana tidak gugup seperti teman-teman yang lainnya. Kunci jawaban pertanyaan kita cuma satu yaitu MEMBACA. Tepat sekali, yang membedakan Fitriana dengan anak-anak yang lain adalah intensitasnya yang lebih dekat dengan aktivitas membaca. Alhasil nilai yang dicapai dari empat mata pelajaran hampir sempurna yakni 39,8 atau rata rata mendapatkan 9,95. Bahasa Indonesia mendapatkan nilai 10, Matematika 10, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memperoleh 10. Hanya Bahasa Inggris yang mendapat 9,8.
Sebenarnya tidak ada yang spesial dari Fitriana ini, layaknya anak-anak seusianya senang bermain. Namun, memang diakui Cipto Raharjo, sang Ayah, bahwa ”Fitriana memang rajin belajar. Baik saat menjelang ujian maupun tidak, anaknya itu suka mengulang pelajaran di rumah. Waktunya tidak menentu, namun lebih sering belajar pada malam hari.” Pantas jika sejak SD anaknya memang cukup pintar. Sehingga waktu masuk SMPN 1 Karanganyar, dia menjadi terbaik ke-2 dan mendapatkan beasiswa selama setengah tahun.
Inilah salah satu hikmah yang dapat kita ambil. Kesuksesan yang kini dicapai Fitriana adalah dari sebuah usaha yang sebenarnya kita semua mampu melakukannya, MEMBACA. Ini mengingatkan kita kepada ayat al-qur’an yang turun pertama kali yaitu al-alaq; iqro’ (membaca). Tidak perlu diragukan lagi, bahkan kita tak punya pilihan lain jika ingin sukses ya membaca. Membaca apapun yang ingin kalian baca karena dengan membaca berarti kita telah memberikan kesempatan kepada saraf-saraf otak kita untuk senantiasa bekerja melalui proses berpikir dan mencerna sebuah informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar